Sabtu, 02 November 2013

= Ronggowarsito

Masalah Ronggowarsito kaitannya dengan bangsa ini sudah selesai setelah kita mengetahu bersama bahwa Ronggowarsito tidak pernah mengajarkan untuk menjalankan pola hidup yang ngedan hehehehehe...karena beliau mengatakan ini "Hanya Tuhanlah yang mampu menolong kami."
Manipulasi Budaya adalah sesuatu yang tidak oke hehehehehe....mari kita bangun NKRI dengan semangat gotong royong yang indah mempesona.


--
  
RONGGOWARSITO "
"Hanya Tuhanlah yang mampu menolong kami."


 Ajaran ini sangat dahsyat sekali, karena mengajarkan kepercayaan total kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, mungkin ada orang yang takut dengan hal ini lalu ajaran itu diplesetkan jadi ajaran yang tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Ronggowarsito.

--

RONGGOWARSITO

Ya Allah ya Rasulullah
Kang sipat murah lan asih Mugi-mugi aparinga Pitulung
ingkang martani Ing alam awal akhir Dumununging
gesang ulun Mangkya sampun awredha
Ing wekasan kadi pundi Mula mugi wontena pitulung Tuwan

Ya Allah ya Rasulullah, yang bersifat murah dan asih, mudah-mudahan memberi pertolongan kepada hambamu disaat-saat menjelang akhir ini. Sekarang kami telah tua, akhirnya nanti bagaimana. Hanya Tuhanlah yang mampu menolong kami.


--

 Pertanyaannya adalah apakah yang ini pernah dimuat oleh orang-orang yang gembar gembor jaman edan itu ?
 Nah, sekarang sudah jelas bukan ?!, RONGGOWARSITO memberi contoh kepada orang - orang yang dinasehatinya agar mendekatkan diri dan minta tolong kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena Yang Maha Kuasa sangat mampu menolong umatNYA.

--

 RONGGOWARSITO

Beda lan kang wus santosa
Kinarilah ing Hyang Widhi Satiba malanganeya
Tan susah ngupaya kasil Saking mangunah prapti
Pangeran paring pitulung Marga samaning titah
Rupa sabarang pakolih Parandene maksih taberi ikhtiyar

Terjemahan :

Lain lagi bagi yang sudah kuat. Mendapat rakhmat Tuhan. Bagaimanapun nasibnya selalu baik. Tidak perlu bersusah payah tiba-tiba mendapat anugerah. Namun demikian masih juga berikhtiar.


-
 Sudah jelas, Ronggowarsito curhat bahwa seyogyanya manusia itu mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, karena jika manusia dekat dengan Yang Maha Kuasa maka manusia menjadi kuat karena mendapat rakhmat atas ijinNYA.

 Tataran selanjutnya adalah, jika manusia sudah berusaha mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa maka manusia juga harus IKHTIAR, ikhtiar sesuai dengan pedoman yang diijinkan oleh Yang Maha Kuasa.

--

 Seseorang yang percaya dengan jaman edan itu mendahului kehendak dan keputusan dari Yang Maha Kuasa,

why ?, karena yang namanya jaman itu menggambarkan rentang waktu yang panjang (kemarin, sekarang, besok dst ) ,

Lha sesuatu yang akan terjadi itu menjadi hak dan wewenang dari Yang Maha Kuasa,

Jadi jika seseorang mengatakan jaman ini adalah edan, itu berarti situasi kemarin, sekarang dan besok adalah situasi yang edan, apa ini tidak mendahului kehendak dari Yang Maha Kuasa ?

Apa hukumnya bagi manusia yang mendahului kehendak dari Yang Maha Kuasa ?

Monggo silahkan dianalisa


--
Maaf, seseorang tidak boleh memaksa orang lain untuk percaya bahwa jaman ini jaman EDAN, karena orang tersebut mungkin akan mengatakan ini jaman REFORMASI, berkali-kali saya membuat status bahwa manusia adalah agen perubahan atau agent of change, dan JAMAN EDAN itu tidak ada rujukannya dalam kitab suci, so ?

--

Koq percaya dengan jaman edan ?!

Ini logika warasnya, kalau tidak suka dengan jaman edan dan tidak suka dengan orang - orang yang edan moralnya tentunya kita berusaha semaksimal mungkin mencari obat dan mengobati kegilaan - kegilaan itu, bukannya malah mendukung kegilaan - kegilaan tersebut serta mempromosikannya

Lebih percaya dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, atau lebih percaya kepada para oknum amatiran yang memanipulasi budaya itu ?

Analogi :
Tugas dari dokter adalah mengobati pasien yang datang ke kliniknya
Tugas dari pengacara atau pembela adalah melindungi clientnya sesuai dengan norma-norma yang berlaku dan UU

Nah, kita harus berfikir secara positif, seperti bunyi falsafah " Jer basuki mawa bea", segala sesuatu itu membutuhkan biaya, jadi untuk itu harus bekerja dan mencari rejeki.

Hal tersebut harus diartikan dalam arti seluas-luasnya.
Jika ada sesuatu yang tidak beres disekeliling kita maka kita harus memperbaikinya dan mencari solusinya.


--
 Strategi Budaya orang-orang tersesat untuk melemahkan Indonesia dan Bangsa Indonesia, jika orang Indonesia percaya dengan jaman edan maka akan mudah bagi orang-orang tersebut untuk mengambil semua aset-aset bangsa ini karena orang yang di vonis gila tidak akan pernah didengarkan argumentasinya, strategi politik budaya yang konyol, semoga orang-orang teresbut tidak kuwalat terhadap bangsa Indonesia.

--

 RONGGOWARSITO

 7. Amenangi jaman edan
Ewuh aya ing pambudi
Milu edan nora tahan
Yen tan milu anglakoni
Boya kaduman melik
Kaliren wekasanipun
Ndilalah karsa Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling lawan waspada

Hidup didalam jaman edan, memang repot.
Akan mengikuti tidak sampai hati, tetapi kalau tidak mengikuti geraknya jaman
tidak mendapat apapun juga. Akhirnya dapat menderita kelaparan.
Namun sudah menjadi kehendak Tuhan. Bagaimanapun juga walaupun orang yang lupa itu bahagia namun masih lebih bahagia lagi orang yang senantiasa ingat dan waspada.






 

Tidak ada komentar: